Friday, September 26, 2014

Ekonomi Syari'ah

Ekonomi Syari'ah merupakan istilah lain untuk Ekonomi Islam. Ya, ada pepatah yang bilang bahwa "apalah arti sebuah nama". Dalam konteks substansi, memang tidak ada perbedaan antara ekonomi Syari'ah dengan Ekonomi Islam. Akan tetapi, disisi lain mungkin ada sesuatu yang bisa memberi pemaknaan berbeda antara istilah Ekonomi Syari'ah dengan Ekonomi Islam. Baik, dalam kesempatan ini saya akan mencoba me-recall ingatan saya ketika di atas bangku kuliah,tepatnya ketika sang dosen bercerita mengenai sejarah Ekonomi Islam di Indonesia. Secara literer, saya sendiri belum pernah melihat secara langsung referensi yang bisa memperkuat informasi yang saya terima dari dosen pada saat itu. Akan tepi, keterbatasan literasi tersebut mungkin dikarenakan saya sendiri yang relatif jarang baca buku, sehingga pembendaharaan bukunya kurang. Faktor lainnya mungkin karena informasi ini sangat kental dengan kondisi politik pada saat itu. Sehingga ini menjadi semacam hidden history Ekonomi Islam di Indonesia. Apa yang diceritakan Dosen tersebut? ya, nanti saya uraikan di bawah.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sejarah Ekonomi Islam secara kelembagaan, mulai booming pada tahun 1991-1992 (kalau tidak salah). Saat itu, di tahun 1991 sudah mulai ada rumusan/inisiatif untuk membuat lembaga keuangan syari'ah yang se-level dengan bank yang kemudian diistilahkan dengan Bank Syari'ah. Tentu cerita ini sudah banyak yang tau, dan tentunya telah banyak juga yang mencantumkannya dalam buku-buku referensi untuk jurusan Ekonomi Islam. Pertanyaannya, mengapa saat itu menggunakan istilah bank syari'ah dan bukan bank Islam? pada saat itu, istilah ekonomi syari'ah lebih banyak digunakan daripada istilah ekonomi Islam. Bagaimana sekarang? oke, bank syari'ah memang hingga saat ini masih menjadi istilah mainstream dibandingkan bank Islam. Akan tetapi, didunia pendidikan, saat ini lebih banyak yang menggunakan Ekonomi Islam di banding dengan menggunakan Istilah ekonomi Syari'ah. Entah itu karena panduan dalam regulasinya seperti itu, atau karena faktor lain. Kepo juga ya ternyata? haha,,,
lanjut lagi ceritanya. sekarang, kita to the point saja ya. Konon, sejarah munculnya istilah Bank Syari'ah di awal lahirnya sistem Ekonomi Islam, dikarenakan sensitifitas pemerintah pada saat itu terhadap gerakan-gerakan radikal. Segala bentuk pergerakan yang berpotensi menggoyangkan penguasa pada saat itu, langsung ditindak tegas. Istilah Islam dalam bank islam, dianggap identik dengan sikap-sikap makar terhadap pemerintah. Sedangkan istilah Syari'ah, dianggap lebih bersahabat dan besifat bisa meredam pemikiran-pemikiran yang potensial mengarah pada upaya-upaya perpecahan.
Terkait dengan cerita dosen saya yang ditulis kembali pada postingan ini, secara literer belum bisa dilampirkan fakta-fakta yang bisa memperkuat cerita tersebut. akan tetapi, alasannya logis dan bisa diterima dengan akal. Jika tulisan ini dianggap tidak memberikan manfaat dalam warna-warni dinamika keilmuan ekonomi syari'ah, silahkan mengabaikannya. akan tetapi, jika tulisan ini bemanfaat dan menjadi bagian dari sudut pandang dalam dunia Ekonomi syari'ah, saya minta dido'akan agar bisa produktif menulis, terutama dalam bidang Ekonomi Islam. sekalian minta dido'akan, supaya semua tulisan diberi keberkahan. aamiin,,,

No comments:

Post a Comment